6 Alasan Seseorang Menjadi Ekstra Selektif dalam Memilih Pasangan

Ibarat sebuah buku, manusia juga mempunyai halaman-halaman dalam kehidupannya. Setiap individu memilik sejarah tentang kehidupannya

Ibarat sebuah buku, manusia juga mempunyai halaman-halaman dalam kehidupannya. Setiap individu memilik sejarah tentang kehidupannya

Adakalnya orang meramalkan hidupnya berdasarakan primbon kehidupan, oleh karena itu khsusnya di Indonesia, paranormal masih sangat digemari untuk dikunjungi sebagai alternative melihat masa depan (katanya) dan secara nyata melalui Agama apapun memang tidak bisa meramalkan masa depan seseorang, yang ada adalah keyakinan akan nya ada perubahan karena doa-doa yang diucapkan, teruma soal asmara tentunya setiap orang memang memiliki pilihannya tersendiri. Juga berkaitan dengan tipe ideal atau standar seseorang yang diharapkan.

Ada kalanya seseorang bisa menemukan pasangannya dengan mudah, Bahkan, ada pula orang-orang yang justru jadi ekstra selektif dalam menentukan pasangan hidupnya. Biasanya orang-orang seperti itu bisa menjadi ekstra selektif karena beberapa alasan berikut ini.

1. Kegagalan dimasa lalu.

Ada isitilah kegagalan adalah sukses yang tertunda, tetapai tidak untuk orang yang sangat selektif, hanya ada dua pilihan, Pertama memilih untuk yang terbaik (ini membutuhkan proses, lama tidaknya tergantung usaha dan ketepatan lawannya). Kedua membiarkan kedidupannya bahwa single is a choice, dalam hal ini tidak bisa kita menilai secara normative bahwa bisa jadi mereka kurang Bahagia, karena ukurannya pada diri mereka masing-masing.

Pengalaman pahit yang mungkin dimilikinya mejadi alas an kuat. Kegagalan atas urusan percintaan memang sering kali menyebabkan luka tersendiri.

Alasan inilah yang membuat banyak orang kemudian menjadi lebih berhati-hati memilih pasangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kegagalan asmara lagi di masa yang akan datang.

2. Tidak mau main-main dalam menjalani hubungan

Hati itu hanya satu, itulah kadang para pujangga mengindahkan dalam tulisan-tulisannya puisi mereka, bahwa sebelah hatiku ada didirimu, dalam artian jika hati itu ada psangannya makan dia ada didiri pasangannya, yang berharap ada kesemaan rasa dalam menjalin sebuah hubungan.

Kadang Keseriusan hubungan dalam suatu hubungan hanya menjadi hayalan, jika salah satu tidak memberikan sinyal keseriusan dalam membina sebuah hubungan. memang menjadi satu hal penting yang harus dimiliki jika itu tidak ada. Sayangnya banyak orang yang justru menjalani hubungan untuk tujuan bersenang-senang saja.

Padahal orang-orang lain mungkin menjadi ekstra selektif karena tak mau bermain-main dalam menjalani hubungan tersebut. Oleh sebab itu, mencari pasangan yang memiliki tujuan yang sama tentu menjadi hal yang perlu diprioritaskan.

3. Ingin memperoleh pasangan yang terbaik

Kalo orang tua pasti menginginkan putra-putrinya mendapatkan yang terbaik, maka dalam falsafah Jawa dikatakan, jika akan memilih pasangan pilihlah Bibit, Bebet dan Bobotnya Bibit (garis keturunan), bebet (status sosial ekonomi), dan bobot (kepribadian dan pendidikan) 

Tidak ada orang yang ingin memperoleh pasangan dengan karakter buruk. Semuanya memiliki harapan yang sama agar dapat memperoleh pasangan terbaik, sehingga tentu tidak mudah.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, sehingga proses pemilihannya jadi harus ekstra selektif. Meski begitu, tentu hal itu jauh lebih baik, dari pada justru sampai salah dalam memilih pasangan, biasanya jika dalam hal urusan ini, peran orang tua sangatlah dominan.

4. Kehilangan rasa kepercayaan pada asmara

Dalam beberapa type manusia, dikarenakan pernah mengalami kegagalan, maka kadang-kadang tidak lagi percaya akan adanya cinta. Dan akhirnya merasa penolakan terhadap kata cinta. Hal ini bisa menyebabkan banyak kekhawatiran tersendiri, sehingga membuat seseorang sulit menjalani hubungan dengan baik.

Kadang kala trust issue inilah yang kemudian membuat seseorang jadi ekstra selektif dalam memilih pasangan. Dengan begitu, maka semuanya tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

5. Tuntutan keluarga

Pada satu posisi khususnya mengenai aturan keluarga (Adat) seringkali memilih pasangan menjadi pertimbangan yang sangat penting, termasuk salah satunya berasal dari sisi keluarga. Biasanya keluarga memiliki keinginan tersendiri, sehingga bisa menjauhkan dari kemungkinan konflik di masa depan.

Tuntutan keluarga inilah yang membuat seseorang jadi ekstra selektif dalam memilih pasangan. Akan tetapi sebenarnya hal ini berujung pada harapan keluarga untuk bisanya menjadikan hubungan kekerabatan yang baik bisa dijalin dari tali pernikahan

6. Sulit Mencari Kesamaan Derajat

Ingat kisah Pangeran Charles dan Putri Diana (yang sebelumnya hanyalah guru sekolah sebelum diberi gelar Putri oleh kerjaan inggris). Kisah ini seperti pangeran dan Cinderela dalam kisah dongeng dan ternyata salam dunia nyata ada terjadi.

Posisi pada masyarakat yang kadang menyebabkan seseorang sangat berhati-hati dalam menentukan pasangannya. Mereka akan cukup extra memilih pasangannya, dan jika belum mendapatkanannya maka dia akan terus mencari dan mencari.

Ternyata memang ada banyak alasan mengapa seseorang jadi ekstra selektif dalam memilih pasangan. Hal ini sah-sah saja, sebab semua orang berhak menentukan pasangannya masing-masing. Apakah kamu orang yang ekstra selektif juga? (*B)

Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)