Minggu Ceria Bersama BKKBN Jawa Timur, Meriah, Pecaah, Di Taman Bungkul Surabaya

Published on 27/11/2023

Indonews.tv – Sejak pagi pukul 05:30 WIB beberapa orang pengunjung sudah menuggu di Lapangan tengah yang menyerupai mini Colosseum di Roma itu yang berada di Taman Bungkul Surabaya ini, mereka akan mengikuti Aerobik pagi, yang kali ini ada beberapa variasi pengisinya yaitu ada Badut dan Sulap yang digelar dalam acara Sosialisasi dari BKKBN Prop Jatim.

Minggu pagi (26/11/2023) ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Sosialisasi program “Minggu Ceria Bersama BKKBN Jatim, Keluarga Tangguh Indonesia Hebat,”.
Berbarengan dengan acara Car Free Day (CFD) Taman Bungkul Surabaya yang merupakan acara rutin warga Surabaya ini, pokok tujuan acara ini adalah mensosialisasikan program BKKBN dalam berbagai upaya penanganan stunting hingga konsultasi masalah keluarga.

Acara diawali dengan senam aerobic bersama kurang lebih selama 1 jam penuh yang diikuti oleh pengunjung Taman Bungkul Surabaya itu dan juga diikuti pula oleh para anggota (pegawai) BKKBN tak luput pula ibu Dra. Sofia Hanik, MM (Bimpro Bidang Advokasi Penggerakan & Informasi BKKBN Provinsi Jawa Timur) ikut bersenam aerobik bersama.
Selain itu disela-sela rehat dibagikan hadiah-hadiah menarik bagi para pengunjung atau peserta senam yang paling heboh gayanya.

Setelah sesi olah raga selesai pengunjung yang memadati area sosialisasi dari BKKBN ini nampak antusias mengikuti tiap sesi sosialisasi dan konsultasi yang dikemas menarik dengan berbagai hiburan gratis, misalnya mereka bisa berfoto gaya 360 serta bagi anak-anak kecil bisa mendapatkan balon dengan berbagai kreasi buatan Om Badut dan diselingi permainan sulap oleh master Sulap dari Kota Surabaya yang sengaja dihadirkan untuk meramaikan acara pagi itu.
“Kami ingin menyapa masyarakat Surabaya dan sekitarnya dengan menyiapkan kegiatan konsultasi seputar program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) dan percepatan penurunan stunting,” kata Dra. Sofia Hanik, MM (Bimpro Bidang Advokasi Penggerakan & Informasi BKKBN Provinsi Jawa Timur), Sofia Hanik dikonfirmasi di sela acara, mewakili Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati. M.M.

Pada acara tersbut BKKBN juga menyiapkan sejumlah konselor yang berlatarbelakang psikolog dan bidan. “Masyarakat yang masih punya balita atau sedang hamil bisa konsultasi soal kesehatan, termasuk soal KB, dan Gratis” katanya.

Mempersiapkan generasi atau keluarga berkualitas bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak terutama di masa 1000 hari pertama kehidupannya. Kondisi tersebut berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan anak.
Anak yang menderita stunting akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang sehingga berdampak pada rendahnya intelegensi, rendahnya kemampuan belajar dan risiko gangguan kesehatan. Misalnya, serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas disaat dewasa.
Pada 2024, secara nasional angka stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen. “Di Surabaya, masih cukup bagus. Angka prevalensi stunting ada di angka 4 persen. Namun kami berharap angka stunting ini bisa zero. Sehingga, tidak ada lagi bayi stunting,” lanjut Sofia (lengkapnya bisa disimak di video di dalam berita ini juga.

Dijelakan kembali oleh Sofia, bahwa untuk mencegah stunting ada berbagai upaya yang bisa dilakukan. Di antaranya, pola pengasuhan yang baik sejak 1000 hari pertama kehidupan.
“Ketika hamil 270 hari, masyarakat harus rajin periksa ke fasilitas kesehatan. Untuk pemeriksaan di faskes milik pemerintah, gratis. Di sana, akan dideteksi apakah janin yang sedang dikandung telah tumbuh dan berkembang secara optimal,” katanya.

Ia melanjutkan, bahwa salah satu indikator bayi berkembang secara optimal ialah ketika lahir memiliki berat minimal 2,5 kg. “Karena itu, kami mengedukasi ibu hamil untuk makan makanan yang bergizi dan wajib memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan”

Sedangkan yang telah memiliki balita, Sofia menyebut orang tua harus paham pola pengasuhan, seperti pola makan hingga pendidikan. “Ini bukan hanya tanggungjawab ibu, namun juga ayah sehingga pengasuhan anak bisa optimal,” tandasnya.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu. Sebab, di sana dilakukan pengukuran tinggi, berat badan, termasuk kemampuan kognitif hingga psikomotorik. Sejak awal, kita ingin dampingi keluarga di Surabaya dan Jawa Timur menjadi keluarga yang sehat dan cerdas,” jelasnya.

Perwakilan BKKBN Jawa Timur telah menyiapkan layanan informasi dan konsultasi online keluarga secara cuma-cuma atau tanpa dipungut biaya melalui siapbahagia.com. disana anda dipersilahkan melihat serta bertanya seputar apa saja tentang program-program BKKBN.
Di siapbahagia.com klien akan ditangani oleh tenaga profesional (psikolog, dokter dan bidan) yang akan membantu menjawab berbagai permasalahan keluarga mulai dari remaja, calon pengantin, pengasuhan anak dan balita. (@Red)



Enjoyed this video?
"No Thanks. Please Close This Box!"
kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)