MAKAM MBAH RATU AYU DESA WAGE DENGAN MISTERINYA

Sidoarjo, indonews.tv – sebuah Desa bernama Desa Wage, adalah daerah yang terletak di Kabupaten Sidoarjo dan berdekatan dengan perbatasan dengan Surabaya Selatan, serta akses yang dekat dengan Bandara Udara Internasional Juanda membuat daerah ini sekarang sangatlah padat penduduk.

Selain itu Desa Wage punya cerita tersendiri dari tuturan para sespuh yang sebagian besar juga sudah tidak ada, akan tetapi generasi penerusnya masih setia nguri-nguri penginggalan para sesepuhnya yang terdahulu, antara lain ada adalah situs Makam Mbah Ratu Ayu, yang berada tepat di Desa Wage, Jl. Punden Jalan Ratu Ayu, Sritanjung, Wage, Kec. Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Indonews.tv sengaja dalam program Jejak Leluhur ingin mengtahui lebih dalam tentang berbagai cerita merebak di kalangan masyarakat desa, dari yang asli penduduk Desa Wage, maupun yang dari luar Desa, tentang sosok Mbah Ratu Ayu !, yang merupakan Orang pertama yang membuka akses Desa Wage, dari berupa hutan belantara, lalu dibakar oleh Mbah Ratu Ayu (yang seorang janda dikala itu) karena kesaktian yang dipunyai dan kepercayaan masyarakat sekitar daerah yang belum mempunya nama waktu itu kepada Mbah Ratu Ayu, maka beliau berujar “ Karena saya perempuan, saya tidak bisa menandai dengan batas patok, maka hutan ini akan saya bakar dan batas desa ini akan saya tandai dengan terakhirnya latu (abu bekas bakaran) ini jatuh terakhirnya dimana, maka disitulah batas Desa Wage tersebut” Jelas Muh Seken, Juru Kunci Makam Mbah Ratu Ayu.

Lanjut Mbah Seken “Warga sekitar menyebut tokoh itu sebagai Mbah Ratu Ayu atau nama aslinya Mbah Waliyunah, Sosok wanita itu dikenal sebagai tokoh pembabat alas Desa Wage alias sesepuh desa. “Warga meyakini ini makam, tapi banyak juga yang meyakini kalau ini hanya petilasan saja. Tapi, sayangnya tidak ada ahli waris,” kata Mbah Seken.
Meski begitu, mbah Seken tak dapat memastikan cerita karena cerita sudah sangat menyebar berbagai versi, sebab masih ada cerita yang lain.

Setiap hari, selalu ada saja tokoh supranatural yang datang berziarah di makam keramat di Jalan Punden itu. Bahkan rata-rata dikunjungi oleh tokoh supranatural wanita. Mereka datang dari beberapa daerah, seperti Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Probolinggo hingga Pasuruan. “Dulu ada yang mencoba mencuri batu nisan makam Mbah Ratu Ayu, tapi sekeluarga sakit dan akhirnya dikembalikan lagi, itu yang sampai sekarang batu keramat tersebut masih berada di tempatnya dan utuh tak tersentuh.
Hingga saat ini pula ritual Ruwatan Deso masih diselenggarakan setiap tahunnya (kecuali masa pandemic Covid-19 yang lalu, selama dua tahun tidak pernah ada acara Ruwat Deso)

Berbagai sajian tumpeng ayng sekitar 200 an tumpeng disuguhkan di pelataran Makam Mbah Ratu Ayu ini, seluruh rumah yang berada di desa Wage secara serantak akan membawa Tumpeng yang khususnya ada masakan kepiting sebagai sajian utama tidak boleh terlewatkan, erta pisang satu tandan yang akan dibagikan ke seluruh pengunjung yang hadir. (Indonews.tv, Presenter Endira J, Kameraman Jhon Heru, Producer Bram Hayomi)

Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)