Mental Tipis, gegara Utang Pinjol Pinjam Nama Tega Bunuh Teman, Dikarung, ditenggelamkan Hidup-hidup

INDONEWS.TV – Ada istilah yang dilontarkan teman-teman di warung kopi, “makanya tik tok jangan diminum” maksudnya kalo nonton media sosial itu jangan langsung ditelan gitu aja, tetapi tetap di telaah dan belajar.

Apa yang terjadi dengan kebebsan media kadang membuat manusia mengetahui yang harusnya tidak perlu diketahui, contoh kata tentang bagaimana seorang perampok mengaku bisa mempunyai cara mencongkel rumah, ternyata Ketika ditanya oleh penyidik, bahwa mendapatkan ilmunya setelah melihat tayangan di youtube yang menjelaskan bagaimana membuat pintu atau candela bisa terbuka, atau seorang pemerkosa bisa melakukan pemerkosaan dan ternyata Ketika ditanya penyidik bahwa perilaku itu terpancing setelah melihat tayangan video asusila di media sosial.
Berarti cara melihat media sosialah yang perlu diberi Pendidikan.

Kasus ini terjadi pada Agung Nugroho, tega tenggelamkan temannya sendiri, yakni Joko Siswoyo (23) yang merupakan seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali secara hidup-hidup.

Pria 20 tahun itu membunuh Joko Siswoyo gegara utang sebesar Rp13 juta.
Tak sendiri, Agung mengajak temannya yakni Gilang Adi Pratama (26) untuk menghabisi Joko Siswoyo.
Warga Jagalan, Jebres, Solo itu diketahui memiliki utang pada korban sebesar Rp6 juta.

Utang tersebut diketahui memiliki bunga, dan totalnya menjadi Rp13 juta.
Agung Nugroho (20), warga Jagalan, Jebres, Solo, salah satu pelaku pembunuhan guru MI bernama Joko Siswoyo yang dibuang ke Bengawan Solo.

Ceritanya. , Agung telah ada kesepakatan dengan korban untuk meminjam pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan nama korban.
Agung mengaku sudah berusaha mencicil utangnya ke korban, namun baru sebesar Rp500 ribu.
“Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban, dulu saya minjam Rp 6 juta, namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta,” ucap Agung

Jengkel dengan status WA Korban
Rencana pembunuhan terhadap Joko muncul dipikiran Agung setelah mengetahui adanya status WhatsApp (WA) yang ditulis oleh korban.
Unggahan status itu disertai foto Agung dengan tulisan ‘INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI’.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan Agung sakit hati atas status yang ditulis korban.
“Oleh karena itu, tersangka Agung sakit hati serta merencanakan hal tersebut kepada korban, dengan menghubungi tersangka G yang kini masih buron untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi,” ucap Jerrold.
Agung juga mengajak tersangka Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet untuk menghabisi nyawa korban.
Korban dikira Agung sudah tak bernyawa saat dikarungi dengan karung gabah setelah dicekik dan dipukul menggunakan tongkat.

“Setelah kami hajar, saya masukan korban dengan karung gabah dan di dalam karung dimasukkan paving,” kata Agung.
Setelah korban dikarungi, tersangka langsung membawa ke lokasi pembuangan di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Selama perjalanan ke lokasi pembuangan, korban diletakkan di lantai motor matic milik tersangka.
“Posisi korban saat dikarungi seperti ini (tersangka memperagakan posisi korban), badan tertekuk,” ucap Agung.
Tapi nyatanya, korban masih hidup saat dikarungi dan dibuang ke Sungai Bengawan Solo.
Fakta ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan korban dari pihak kepolisian, dimana korban dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam.
“Korban saat dikarungi, dalam keadaan sekarat,” ucap Jerrold.

Hal ini bisa menjadi perhatian siapa saja, agar bisa menelaah segala sesuatu dengan fikiran yang sehat, agar kehidupan kita bisa tertata apik dan sesuai dengan aturan-aturan perilaku yang baik. (@red)

Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)