Buntut naikkan Covid-19 di Jawa Timur, Surabaya terapkan JAM MALAM.

Kami bosan, kami ingin hidup seperti dulu lagi, kami ingin hidup normal, itulah yang ingin masyarakat sekarang ini, akan tetapi dari sisi masyarakat yang dari berbagai kultur ada perbedaan di masing-masing daerah, maka kadang berita yang saling silih berganti, apalagi dengan kekuatan informasi yang terbuka sangat lebar, Orang bisa-bisa saja memberikan informasi yang dia anggap benar menurutnya, lalu diunggah dan menyebar, jika dulu informasi hanya bisa diberikan oleh Lembaga resmi seperti media pemberitaan resmi, maka sekarang ini semua kepala bisa bersuara dan menjadi sumber informasi, tidak melihat benar dan salahnya, maka ketika itu sudah tersebar akan menjadi bola salju di masyarakat. Yang menjadi masalah sekarang ini adalah informasi yang salah akan mudah dipercaya jika dibumbuhi oleh tangan-tangan jahat yang sengaja menghembuskan informasi negative (HOAX) ke masyarakat yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi semata.

Missal yang terjadi di Pulau Madura, dimana penduduknya tidak mempercayai adanya Pandemi Covid-19  itu nyata adanya, dibumbuhi dengan adalanya Hoax yang mengatakan bahwa Covid-19 hanyalah ciptaan orang diluar Islam (karena penduduk Madura rata-rata beragama Islam) untuk menghancurkan Islam khsusnya di Madura (menyadur dari kata-kata Mahmud MD yang keturunan Madura, ketika diwawancarai Metro TV), maka ketika Bangkalan menjadi Zona merah dan terbukti orang bisa terkena virus mematikan ini dan nyata, maka sebagian besar setelah kunjungan Mahmud MD, warga Madura bisa mengerti akan hal ini.

Penyekatan yang dilakukan Formkompinda, TNI dan Polri menuai berbagaia macam perilaku di Madura. Maka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempertimbangkan untuk menerapkan jam malam lagi. Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya dan Madura.

Menurutnya, berdasarkan keputusan bersama dengan Kapolres dan Danrem, PPKM Mikro dan jam malam harus tetap dijalankan. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kerumunan dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid – 19 di Kota Surabaya, “Ketika Pak Kapolres dan Bu Kapolres serta Danrem memberikan arahan tidak boleh (aktivitas jam malam), ya kami di pemkot juga mengatakan tidak boleh, karena kita tetap satu suara. Kami menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya, Selasa 15 Juni 2021.

Eri meminta tolong dan mengingatkan kepada warga Surabaya untuk terus menjaga protokol kesehatan. Bahkan, dia juga meminta, agar masyarakat tak meremehkan Covid-19 ini meskipun sudah selesai divaksin, “Saya nyuwun tulung kepada warga, ayo kita jaga bareng-bareng kota kita ini, selalu dijaga protokol kesehatannya. Saya juga minta tolong kepada teman-teman (media) untuk selalu mengingatkan dan menginformasikan supaya warga selalu menjaga prokes,” tegas Eri. (redaksi-indonews.tv)

Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)