Surakarta, INDONEWS.TV- 1 November 2022 – Balekambang memperingati hari ulang tahun ke 101 nya dengan menyelenggarakan pameran seni pertunjukan dan budaya yang bertajuk Balekambang Gemebyar. Melalui acara ini banyak penggiat seni yang antusias dan mendaftarkan diri sebagai peserta pertunjukan demi ikut memeriahkan acara, salah satunya Buto Gedruk.
Dibalut kostum buto yang tampak mengintimidasi, mereka tampil dengan sangat apik. Sambil diiringi musik dan dalang, membuat penampilan ini menjadi semakin meriah. Tarian yang ditampilkan sangat menarik dan bersemangat. Tak henti-hentinya Buto menari sembari menghentakan kaki yang memang menjadi ciri khas dari kesenian ini.
Tarian yang ditampilkan oleh sanggar Enggal Condong Turonggo Sakti ini tampaknya berhasil menarik hati para penonton. Banyak penonton yang bersorak seraya memberi tepuk tangan yang meriah terhadap penampilan Buto Gedruk ini. Dalang atau pawang ikut memeriahkan acara dengan caranya sendiri, dengan sedikit berinteraksi dan menjelaskan apa itu Buto Gedrug ke penonton yang hadir. Tak lupa diiringi musik serta nyanyian berbahasa jawa yang ditampilkan para pemain gamelan.
Tak lupa juga Pak Budi Yanto, selaku ketua sanggar juga berpesan “Sebagai generasi muda /penerus, harus siap, sanggup, dan mempertahankan serta menjaga kesenian tradisional kita. Karena seni itu luwes dan luas, kalau memang yang sudah punya nama jangan meremehkan yg lain. Sebaliknya kalo masih dalam tahap belajar, harus selalu siap untuk mempererat persaudaraan dengan penggiat seni lainnya”.
Buto Gedruk adalah kesenian asal Jawa Tengah dengan tampilan berkostun Buto (Raksasa). Buto yang memiliki watak keras digambarkan dengan bentuk tarian yang penuh semangat dan energik walau terbeban dengan lonceng yang banyak dikaki. Ciri khas dari kesenian ini dapat dilihat dari gedrukannya yang memakai krincingan/lonceng. Semakin banyak lonceng yang dipakai merupakan kebanggaan tersendiri bagi si pemeran Buto. Loncengnya sendiri dapat berjumlah hingga 100 buah di setiap kaki, dengan berat sekitar 5kg. Dalam tarian ini juga terdapat pesan jangan mudah menilai orang dari luarnya saja. Ketika topeng dibuka, tampak wajah yang tampan dan rupawan penuh dengan kehangatan, keceriaan, dan kekompakan.
Sanggar yang berdiri sejak tahun 2015, terinspirasi dari sanggar Condong Tunggoro Sakti dari Ambarawa. Kesenian yang menonjol di sanggar ini adalah Buro Gedruk dan Jaranannya. Dalam pementasan Buto Gedruk, biasanya dilakukan dengan kolaborasi dengan sanggar lain. Istilah yang ngetren bagi teman-teman Buto Gedruk dan Jaran kepang adalah rayonan, dengan persiapan latihan yang biasanya spontan jika akan ada acara. Kendala dari kesenian ini biasanya pada anggarannya yang minim. (@red-Yohanes Imanuel-MahasiswaISISurakarta)
