OJO KESUSUNE PRABOWO AKHIRNYA NEMU, GIBRAN RESMI AKAN MENDAMPINGIN BERTARUNG DENGAN PRABOWO 2024
INDONEWS.TV – Disebut peta politik, atau buku merah atau kursi panas atau penerus tahta atau yang lain yang sepertinya banyak orang mengistilahkan peristiwa Gibran akhirnya sah dipilih menjadi wakil Prabowo bertarung pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2024 mendatang.
Menurut Hayomi Gunawan yang juga sebagai Lawyer Kawakan Surabaya serta merangkap sebagai Pimred indonews.tv ini, “Tiga Grup kuat ini, Ganjar Mahfud MD, Anies Muhaimin, dan Prabowo Gibran (ini bukan urutan nomor, hanya karena harus disebut saja), bahwa Ketika grup ini adalah orang-orang kuat, akan tetapi rakyat sekarang ini boleh dikata sudah pintar dan bisa memilih, atau kekuatan ini akan dipengaruhi sistem, Penting untuk diingat bahwa dalam sistem demokrasi, pemilih harus memilih berdasarkan kualifikasi, visi, program, rekam jejak, integritas, dan kemampuan calon presiden untuk memimpin negara dengan baik. Diskriminasi atau preferensi berdasarkan etnis atau keturunan bukanlah dasar yang sehat dalam proses pemilihan presiden, dan sering dianggap sebagai bentuk diskriminasi atau rasisme.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, telah dipilih sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Partai Gerindra pada Minggu, (22/10/2023).
Pengumuman tersebut adalah hasil rapat ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keputusan ini telah menjadi perbincangan hangat di seluruh negeri, pasalnya, keputusan ini bisa mengubah dinamika pemilihan presiden yang akan datang. Apalagi jika melihat dari latar belakang para calon.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Sebelum terlibat dalam dunia politik, dia terlibat dalam berbagai bidang bisnis, terutama di sektor kuliner.
Sementara itu, Prabowo Subianto dikenal sebagai seorang politisi dan mantan perwira militer di Indonesia. Belakangan, ia bergabung bersama Kabinet Indonesia Maju menjadi Menteri Pertahanan Indonesia.
Dan perlu diingat Kembali, saat ini kebenaran itu bisa dikatakan benar jika Masyarakat menyetujinya, dengan istilah “Kebenaran Baru”, dimana suara netizen lebih membenarkan daripada kebenaran yang sesungguhnya. (#Red)