indonews.tv-Sejumlah elemen masyarakat di berbagai kota berdemo menyusul pembahasan RUU Pilkada yang sangat cepat bak kilat.
Aksi dilakukan usai Baleg DPR menyepakati revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada, Rabu (21/8). RUU itu rencananya akan disahkan DPR pada Kamis (22/8).
Langkah DPR ini memicu kemarahan publik karena tak menggubris putusan MK — lembaga penjaga konstitusi. Aksi massa ini berlangsung Rabu kemarin dan hari ini.
Di Yogyakarta, aksi massa hari ini bertajuk “Jogja Memanggil”. Rencananya, aksi akan berlangsung di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer.
Pesan itu juga disertai sejumlah tagar seperti #GejayanMemanggil, #JogjaMemanggil, hingga #JegalOligarki.
Selain di Titik Nol Kilometer, dalam undangan aksi yang lain, turut disebutkan titik kumpul massa aksi, salah satunya di Bundaran UGM.
Sementara itu, Forum Cik Di Tiro pada Rabu (21/8), telah mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda matinya demokrasi juga menyatakan akan ada aksi turun ke jalan besok.
“Sampai kemudian kita memastikan keputusan Paripurna DPR itu sejalan dengan kepentingan aspirasi masyarakat,” kata Masduki, inisiator Forum Cik Di Tiro.
Partai Buruh Aksi di Jakarta
Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa, pada (Kamis 22/8) setelah putusan MK tentang ambang batas pencalonan peserta pilkada tak diadopsi DPR dalam RUU Pilkada. Padahal Partai Buruh (bersama Gelora) adalah penggugat pasal ini.
Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli menyatakan, aksi digelar dalam rangka memantau rapat paripurna di DPR RI, yang akan menentukan nasib putusan MK Nomor 60 tentang ambang batas.
“Untuk aksi besok kami akan mengawal sidang DPR RI paripurna di Baleg, ya, dalam rangka memantau siapa tahu ada isu-isu mungkin Baleg akan mengubah (putusan) MK Nomor 60,” ujar Ferri kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).
Ferri mengatakan, massa aksi yang direncanakan hadir yakni dari kalangan buruh tani dan nelayan se-Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Total dari massa aksi yang akan mengikuti demonstrasi sekitar 5.000 massa. Namun Ferri mengatakan, jumlah massa yang datang bisa saja lebih besar.
Demo BEM SI di Jakarta
Tak cuma massa buruh, demo juga digelar oleh aktivis BEM Seluruh Indonesia (BEM SI).
“Saat ini Indonesia sedang masa darurat. Kita dipertontonkan dengan tindakan rezim yang sangat tidak terkendali dengan keegoisannya. Semua ditabrak demi melanggengkan kekuasaan dan ambisi,” kata mereka.
“Oleh karena itu, Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengundang seluruh mahasiswa, elemen pemuda, dan seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam aksi hari ini,” lanjutnya.
Aksi Masyarakat Sipil Lainnya di Jakarta
Tak cuma mereka, masyarakat umum lainnya akan turun jalan sebagai bagian masyarakat sipil yang peduli pada nasib bangsa. Pengabaian putusan MK dan revisi UU Pilkada dalam tempo secepat kilat membuat masyarakat menilai demokrasi telah dikebiri.
KM ITB Siapkan Aksi Protes Putusan Baleg atas RUU Pilkada
Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar konsolidasi internal pada pada Rabu (21/8). Konsolidasi tersebut adalah persiapan untuk menggelar aksi memprotes langkah Badan Legislatif (Baleg) DPR yang merevisi amar putusan Mahkamah Konstitusi terkait RUU Pilkada 2024.
Presiden KM ITB, Fidela Marwa, menilai keputusan yang diambil Baleg adalah kemunduran demokrasi di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya tidak akan diam di tengah fenomena tersebut.
Fidela juga mengatakan KM ITB akan terus mengawal dan tidak akan diam dengan kondisi demokrasi yang terjadi.
“Kami tidak diam dengan fenomena yang terjadi di bangsa ini dan kami mengutuk, mengecam keras segala bentuk upaya untuk mencapai kemunduran demokrasi yang mana ini tentu terjadi hari ini,” katanya saat dihubungi kumparan via telepon Rabu (21/8).
Meski begitu, Fidela tak menyebut lebih jauh terkait hal-hal yang dibahas dalam konsolidasi tersebut. Termasuk poin-poin tuntutan, estimasi massa aksi, dan hal-hal teknis terkait aksi yang akan digelar KM ITB.
“Mungkin saya bisa kasih informasinya besok ya, kalau itu. Karena kita lagi pendataan juga soal massa aksi, juga kapan kiranya (aksi digelar), dan bagaimana poin-poin tuntutannya,” beber dia.
Aksi di Surabaya
Aksi di Surabaya akan dipusatkan di Tugu Pahlawan Suabaya pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Aksi di Bali
Aksi di Bali antara lain dimotori oleh BEM Universitas Udayana bertempat di kampus Sudirman.
“Sehubungan dengan rezim yang semakin hari semakin mengkhianati amanat reformasi, mari kita salurkan kekesalan ini di Konsolidasi Akbar “Darurat Demokrasi”,” ajak mereka.
Aksi di Bandung
Aksi di Bandung dipusatkan di gedung DPRD Jabar di Bandung antara lain digelar oleh Aksi Kamisan Bandung (Red)
Aksi dilakukan usai Baleg DPR menyepakati revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada, Rabu (21/8). RUU itu rencananya akan disahkan DPR pada Kamis (22/8).
Langkah DPR ini memicu kemarahan publik karena tak menggubris putusan MK — lembaga penjaga konstitusi. Aksi massa ini berlangsung Rabu kemarin dan hari ini.
Di Yogyakarta, aksi massa hari ini bertajuk “Jogja Memanggil”. Rencananya, aksi akan berlangsung di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer.
Pesan itu juga disertai sejumlah tagar seperti #GejayanMemanggil, #JogjaMemanggil, hingga #JegalOligarki.
Selain di Titik Nol Kilometer, dalam undangan aksi yang lain, turut disebutkan titik kumpul massa aksi, salah satunya di Bundaran UGM.
Sementara itu, Forum Cik Di Tiro pada Rabu (21/8), telah mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda matinya demokrasi juga menyatakan akan ada aksi turun ke jalan besok.
“Sampai kemudian kita memastikan keputusan Paripurna DPR itu sejalan dengan kepentingan aspirasi masyarakat,” kata Masduki, inisiator Forum Cik Di Tiro.
Partai Buruh Aksi di Jakarta
Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa, pada (Kamis 22/8) setelah putusan MK tentang ambang batas pencalonan peserta pilkada tak diadopsi DPR dalam RUU Pilkada. Padahal Partai Buruh (bersama Gelora) adalah penggugat pasal ini.
Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli menyatakan, aksi digelar dalam rangka memantau rapat paripurna di DPR RI, yang akan menentukan nasib putusan MK Nomor 60 tentang ambang batas.
“Untuk aksi besok kami akan mengawal sidang DPR RI paripurna di Baleg, ya, dalam rangka memantau siapa tahu ada isu-isu mungkin Baleg akan mengubah (putusan) MK Nomor 60,” ujar Ferri kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).
Ferri mengatakan, massa aksi yang direncanakan hadir yakni dari kalangan buruh tani dan nelayan se-Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Total dari massa aksi yang akan mengikuti demonstrasi sekitar 5.000 massa. Namun Ferri mengatakan, jumlah massa yang datang bisa saja lebih besar.
Demo BEM SI di Jakarta
Tak cuma massa buruh, demo juga digelar oleh aktivis BEM Seluruh Indonesia (BEM SI).
“Saat ini Indonesia sedang masa darurat. Kita dipertontonkan dengan tindakan rezim yang sangat tidak terkendali dengan keegoisannya. Semua ditabrak demi melanggengkan kekuasaan dan ambisi,” kata mereka.
“Oleh karena itu, Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengundang seluruh mahasiswa, elemen pemuda, dan seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam aksi hari ini,” lanjutnya.
Aksi Masyarakat Sipil Lainnya di Jakarta
Tak cuma mereka, masyarakat umum lainnya akan turun jalan sebagai bagian masyarakat sipil yang peduli pada nasib bangsa. Pengabaian putusan MK dan revisi UU Pilkada dalam tempo secepat kilat membuat masyarakat menilai demokrasi telah dikebiri.
KM ITB Siapkan Aksi Protes Putusan Baleg atas RUU Pilkada
Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar konsolidasi internal pada pada Rabu (21/8). Konsolidasi tersebut adalah persiapan untuk menggelar aksi memprotes langkah Badan Legislatif (Baleg) DPR yang merevisi amar putusan Mahkamah Konstitusi terkait RUU Pilkada 2024.
Presiden KM ITB, Fidela Marwa, menilai keputusan yang diambil Baleg adalah kemunduran demokrasi di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya tidak akan diam di tengah fenomena tersebut.
Fidela juga mengatakan KM ITB akan terus mengawal dan tidak akan diam dengan kondisi demokrasi yang terjadi.
“Kami tidak diam dengan fenomena yang terjadi di bangsa ini dan kami mengutuk, mengecam keras segala bentuk upaya untuk mencapai kemunduran demokrasi yang mana ini tentu terjadi hari ini,” katanya saat dihubungi kumparan via telepon Rabu (21/8).
Meski begitu, Fidela tak menyebut lebih jauh terkait hal-hal yang dibahas dalam konsolidasi tersebut. Termasuk poin-poin tuntutan, estimasi massa aksi, dan hal-hal teknis terkait aksi yang akan digelar KM ITB.
“Mungkin saya bisa kasih informasinya besok ya, kalau itu. Karena kita lagi pendataan juga soal massa aksi, juga kapan kiranya (aksi digelar), dan bagaimana poin-poin tuntutannya,” beber dia.
Aksi di Surabaya
Aksi di Surabaya akan dipusatkan di Tugu Pahlawan Suabaya pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Aksi di Bali
Aksi di Bali antara lain dimotori oleh BEM Universitas Udayana bertempat di kampus Sudirman.
“Sehubungan dengan rezim yang semakin hari semakin mengkhianati amanat reformasi, mari kita salurkan kekesalan ini di Konsolidasi Akbar “Darurat Demokrasi”,” ajak mereka.
Aksi di Bandung
Aksi di Bandung dipusatkan di gedung DPRD Jabar di Bandung antara lain digelar oleh Aksi Kamisan Bandung (Red)
Semoga semua persoalan / polemik yg terjadi negeri tercinta ini segera bisa teratasi dengan baik.
NKRI JAYA FOREVER
Barokallaahu fiikum 🤲🤲🤲