Remaja Sumbar yang Tempelkan Kemaluan ke Al-Qur’an Jadi Tersangka! Apakah ini Exhibitionism ?

Indonews.tv – Tanah Datar – Remaja Sumbar yang Tempelkan Kemaluan ke Al-Qur’an Jadi Tersangka ! VIRAL …..Apakah ini Exhibitionism ? Kali ini indonews.tv akan mencoba menelaah berita berdasarkan dari beberapa sisi.
Sekali lagi terjadi peristiwa yang sebenarnya berulang ulang dan dilakukan lagi dan lagi, pertanyaannya, Kenapa peristiwa itu terulang lagi ?, apakah ini sikap mencari perhatian doang ? (mengejar sensasi viral rela mengorbankan masa depan ?) karena untuk viral merupakan tujuan utama ? atau karena ada gejala penyakit psikis yang muncul di masyarakat dan yang terimbas (terjangkit) seperti NPD ? “Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi mental di mana seseorang memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri”.
Ramai berita di media (Media Mainstream dan Media Online) Pemuda di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) yang menempelkan kemaluannya ke Al-Qur’an ditetapkan tersangka. Ia dijerat pasal penodaan agama.
Dilansir berbagai sumber media, pemuda bernama Nauval Wira Hakim itu ditangkap usai videonya menempelkan alat kelamin ke Al-Qur’an viral di media sosial.

“Tersangka kita jerat dengan pasal 156 a tentang penodaan agama. Ancaman hukumannya lima tahun penjara,” kata Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, Iptu Ary Andre.
Diketahui pada sebelum itu, tersangka juga diketahui melakukan onani dan tidak memakai pakaian (ini merupakan tindakan kepribadian yang tidak sehat). Dia sengaja memotret dirinya sendiri (karena hanya memakai HP pribadi saja)
Saat ini Polisi sedang melakkukan pendalaman terhadap motif dari Nauval melakukan hal itu. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam.

“Yang bersangkutan ini juga sudah tamat sekolah, mengenai motif dia juga belum kami peroleh. Kami masih akan memeriksa pelaku secara mendalam,” ungkap Ary.

Apakah Ini Termasuk Tindakan Gejala Sindrom Exhibitionis ?
Exhibitionism, dalam konteks gangguan kejiwaan, dapat memiliki beberapa konsekuensi yang merugikan, baik bagi individu yang terlibat dalam perilaku tersebut maupun bagi masyarakat umum. Beberapa risiko dan dampak negatif yang terkait dengan exhibitionism meliputi:
1. Konsekuensi Hukum: Perilaku exhibitionist sering melibatkan tindakan yang melanggar hukum, terutama jika dilakukan tanpa izin atau persetujuan dari orang lain. Ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum serius, termasuk penangkapan, denda, atau hukuman penjara.
2. Stigma Sosial: Individu yang terlibat dalam exhibitionism dapat menghadapi stigma sosial yang signifikan. Tindakan tersebut sering kali dianggap tidak etis dan dapat merusak reputasi seseorang dalam masyarakat.
3. Dampak Psikologis: Meskipun exhibitionis mungkin mendapatkan kepuasan sesaat dari tindakan mereka, dampak jangka panjang bisa mencakup perasaan bersalah, malu, atau stres psikologis. Jika perilaku ini terkait dengan gangguan kejiwaan yang lebih besar, individu tersebut mungkin juga mengalami dampak psikologis yang lebih kompleks.
4. Gangguan Hubungan Sosial: Exhibitionism dapat merusak hubungan sosial seseorang. Orang lain mungkin merasa tidak nyaman atau terancam oleh perilaku tersebut, sehingga mempengaruhi hubungan interpersonal dan sosial.
5. Resiko Fisik: Dalam beberapa kasus, perilaku exhibitionist dapat menyebabkan resiko fisik, terutama jika reaksi orang lain menjadi agresif atau marah terhadap pribadi yang mengekspos diri mereka.

Penting untuk dicatat bahwa exhibitionism dianggap sebagai gangguan kejiwaan, dan individu yang mengalami masalah ini disarankan untuk mencari bantuan profesional. Terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi lainnya dapat membantu individu untuk mengatasi perilaku exhibitionist dan mengidentifikasi faktor pendorongnya. Perilaku exhibitionist juga dapat menjadi tanda atau simptom dari masalah kejiwaan yang lebih dalam, seperti gangguan kontrol impuls atau gangguan kecemasan, yang perlu ditangani secara komprehensif. (@red)