Indonews.tv – Awas Gerakan menggoyang stabilitas Nasional dengan berita-berita dan Gerakan yang diseting untuk menggoyang kepercayaan public-Bahaya.
Baru saja berita politik muncul tentang Ganjar naik menjadi calon Presiden 2024, sekarang masyarakat dikejutkan dengan berita dugaan Mapolres Jeneponto Rusak Diserang Oknum TNI, ngeri kali ini ya bro, begitu mudah sekarang ini tersebar dan begitu mudah sekali membuat kegiatan menggoyahan stabilitas nasional. Kalo anda sering mengikuti berita positif dan berfikir cerdas tentunya bisa menduga ini ulah siapa dalangnya, biarpun tidak seratue persen kebenarnnya.
TEGAS dikatakan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menggelar konferensi
di Ruang Bina Yudha Makodam Kota Makassar, Kamis (27/4). Hal ini menyikapi penyerangan Mapolres Jeneponto oleh orang tak dikenal pada Kamis dini hari.
Hal ini dibenarkan oleh Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro. Ia mengatakan konferensi pers digelar sekitar pukul 19.40 WITA, Pangdam bersama Kapolda telah melakukan Konferensi Pers terkait pelemparan batu oleh OTK terhadap Mapolres Jeneponto.
Menggaris bawahi keterangan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengungkapkan, sampai saat ini belum diketahui pelaku dan motifnya.
Kodam XIV/Hasanuddin bersama instansi terkait sudah diturunkan guna melakukan penyelidikan dan investigasi, termasuk akan kemungkinan-kemungkinan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi dan isu ini.
Dikatakan jelas oleh kata Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro dalam keterangannya, Jumat (28/4) “Pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto yaitu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan. Saat ini satuan tersebut sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi dan tidak ada kegiatan cuti, setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan,”
Ia menampik penyerangan terhadap Mapolres Jeneponto dilakukan oleh personel TNI. Sebab, anggota TNI yang bertugas tidak dibekali senjata.
“Satuan teritorial yaitu Kodim 1425/Jeneponto separuh kekuatan melaksanakan dinas, cuti separuh kekuatan ada di tempat, itupun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat/hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto, serta tidak menggunakan senjata, senjata semua digudang. Karenanya sangatlah kecil kemungkinan dilakukan oleh anggota TNI,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari masyarakat, lanjut Rio,
terkait dugaan penyerang yang berkendara bahwa tidak mendengar dan melihat adanya puluhan kendaraan saat kejadian di sekitar Polres Jeneponto. Namun, yang dilihat hanya sekelompok orang berlari setelah melakukan pelemparan.
Karena itu, kata Rio, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso menyayangkan adanya berita-berita yang dipublikasikan dengan memuat informasi yang hanya sesuai dengan bahan keterangan berbentuk laporan, tanpa adanya konfirmasi.
Oleh karena itu, Kodam Hasanuddin mengimbau agar semua pihak menahan diri dan komitmen untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah Sulsel.
“Intinya kita menunggu hasil investigasi, karena semua sudah bekerja, sinergitas dan soliditas TNI Polri, Media dan semua komponen masyarakat harus sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah untuk NKRI harga mati,” ucapnya.
Kodam Hasanuddin juga sudah menurunkan Intel dan POM guna melakukan penyelidikan dan investigasi, untuk mencari tau siapa sebenarnya OTK yang melakukan perbuatan tercela tersebut.
“Kita bersama-sama pihak terkait melakukan penyelidikan dan investigasi, siapapun yang terlibat Pimpinan tentu akan mengambil langkah tegas sesuai ketentuan yang berlaku, siapa yang bersalah harus tetap diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Selayaknya kita sendiri harus membuat Batasan tentang informasi di media manapun, tidak hanya media sosial saja, karena jika kita tilik sekarang ini media mainstream pun juga berlomba-lomba menampilkan berita semenarik mungkin agar penontonnya tidak lari ke chanel lain, akan tetapi kadang tidak menghindahkan kebenaran faktualnya (dari beberapa sumber)
Ini Baru Berita Benar “Pangdam Hasanuddin Tegaskan Penyerangan Polres Jeneponto Bukan TNI”
|
28/04/2023 |