Jember Jatim – Ini baru keren, Pemuda Indonesia ternyata tidak kalah dengan pemuda-pemuda di luar negeri, misalnya Jepang, Korea dan lainnya. Karya anak bangsa tak henti-hentinya lahir guna memberi kontribusi inovasi untuk negeri. Kali ini, giliran karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember (Unej) yang berhasil menciptakan mobil listrik bernama TITEN.
Meuthia Eliza Rachmanida, salah satu tim TITEN, menjelaskan bahwa nama TITEN sendiri diambil dari bahasa Jawa yaitu dari kata niteni yang berarti memperhatikan, menyimak atau mengamati. Niteni ini menyiratkan ketelatenan, ketelitian dan ketekunan.
Dan kerennya Pada 4-9 Juli 2023 yang lalu, TITEN telah berhasil menyabet juara ketiga dalam ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 di sirkuit internasional Mandalika.
Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 merupakan ajang untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan serta dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi seminimal mungkin.
Menurut manajer tim TITEN FT Universitas Jember, Albartsany Hasan, mengatakan prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Uneh tak kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik.
Hal ini diperkuat dengan adanya standar ketat pada ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 tersebut. Sehingga tak semua mobil peserta bisa lolos walaupun sudah berada di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
“Dari 14 mobil yang turun di kategori urban concept battery electric ,hanya separuh yang lolos dari tahapan technical inspection. Jadi berhasil membangun mobil saja belum jaminan bisa bertanding. Dan Alhamdulillah salah satu mobil yang lolos adalah TITEN. Ketujuh mobil ini yang kemudian bertanding di lintasan Sirkuit Internasional Mandalika,” ungkap Albartsany Hasan dikutip dari laman resmi Unej, Sabtu (26/8/2023).
Sekali Cas Bisa Tempuh Jarak hingga 115 Kilometer
Hasan menjelaskan bahwa mobil listrik TITEN ini termasuk dalam kategori urban concept battery electric. Desain kendaraan listrik ini memiliki konsep hemat energi sesuai dengan kebutuhan riil transportasi di daerah perkotaan.
Desain kendaraannya memiliki roda empat, rem, lampu, dan semua bekerja dengan baik termasuk wiper.
“TITEN yang sekali cas memerlukan waktu tiga jam berhasil menembus jarak 115 kilometer,” terang Hasan.
Dalam perlombaan kategori menempuh jarak terjauh dengan sekali cas, Unej hanya kalah dari tim Universitas Brawijaya dengan torehan jarak 183 kilometer dan tim Universitas Indonesia yang menempuh jarak 172 kilometer.
Keunggulan Mobil TITEN Unej
Hasan menjelaskan, salah satu keberhasilan TITEN dalam meraih podium ketiga tidak lepas dari upaya mereduksi bobot mobil sehingga konsumsi energi menjadi lebih irit.
Hal itu bisa terjadi karena dilakukan pemilihan frame dengan material alumunium dan badan mobil dari serat karbon tanpa melupakan unsur kekuatan dari kendaraan. Langkah ini bisa meningkatkan efisiensi mobil TITEN hingga sebesar 27 persen.
“Kami akan terus melakukan riset dan perancangan lanjutan untuk meningkatkan performa TITEN. Di antaranya masalah strategi dalam penggunaan power train karena kita hanya mengoptimalkan instalasi sedangkan tim lain telah menggunakan metode transmisi,” ucap Ketua Tim TITEN, Bima Haykal.
Sebagai informasi, Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 adalah ajang internasional pertama bagi tim riset mobil listrik FT Universitas Jember.
Maka dari itu, raihan juara ketiga dijadikan langkah awal membuka jalan untuk kompetisi yang lebih besar lagi di tahun-tahun berikutnya. Keberhasilan ini dinilai juga akan mendorong semakin banyak riset mobil listrik di FT Universitas Jember.
(Red-indonews)
Mahasiswa Unej Berhasil Ciptakan Mobil Listrik dan Juarai Ajang Internasional Pertamanya
|
27/08/2023 |