Dulu di tahun 2019 Kasus Covid-19 diawali China, kita masih ingat pertama kali munculnya isu itu sudah disiarkan di televisi Nasional, dan ternyata sampai 3 tahun menyerang penduduk dunia, dan diduga diawali dari China.
Saat ini muncul isu lagi adanya wabah virus COVID tersebut juga dari CHINA, kali ini sudah terjadi di China jelang Tahun Baru Imlek, diperkirakan bisa menembus 36 ribu kematian dalam sehari saat miliaran warga berlibur merayakan Tahun Baru Imlek mulai akhir pekan ini. (dicuplik dari Wang Zhao/AFP via Getty Images)
Di China diperkirakan bisa menembus 36 ribu kematian dalam sehari saat jutaan warga berlibur merayakan Tahun Baru Imlek mulai akhir pekan ini.
Perkiraan itu terlihat dalam hasil prediksi yang dirilis lembaga penelitian Airfinity awal pekan ini.
Prediksi itu dirilis menjelang libur Imlek di China yang akan dimulai pada 22 Januari hingga 5 Februari.
Diketahui bahwa Krematorium di China terus melakukan pembakaran jenazah di tengah kenaikan tingkat kematian akibat virus corona.
Dari pantauan yang dikumpulkan satelit, tampak peningkatan aktivitas di rumah duka di enam kota. Kota itu di antaranya Beijing, Nanjing, Chengdu, dan Kunming.
Foto dari satelit juga memperlihatkan banyak kendaraan mengangkut jenazah. Tampak pula anggota keluarga mengantre untuk kremasi lebih banyak dari tahun lalu.
Selain angka kematian, Airfinity juga menghitung perkiraan kasus harian Covid-19 di China selama libur Tahun Baru Imlek.
“Di model terbaru kami, kasus [Covid-19] bisa mencapai 4,8 juta per hari dengan 62 juta perkiraan infeksi selama 13 hingga 27 Januari,” tulis lembaga penelitian itu.
Sementara itu, Direktur Analitik Airfinity, Matt Linley, memperkirakan gelombang Covid-19 di China kemungkinan berlangsung lebih lama dan besar dari sebelumnya.
Beberapa provinsi seperti Hubei dan Henan, lanjut Linley, akan mengalami kenaikan hingga enam kali lipat jumlah pasien di ICU.
“Kemungkinan banyak pasien yang dirawat bisa meninggal karena rumah sakit yang penuh dan kurang perawatan,” ujar Linley.
Presiden China Xi Jinping sendiri mengaku ketar-ketir kasus Covid-19 di negaranya melonjak jelang Imlek.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa Xi mengutarakan kekhawatiran itu ketika ia menelepon sejumlah pejabat Negeri Tirai Bambu.
“Xi mengatakan khawatir terhadap daerah-daerah pinggiran dan penduduk daerah pinggiran setelah negara menyesuaikan aturan Covid-19,” demikian pemberitaan Xinhua yang dikutip AFP.
Kekhawatiran Xi bukan tanpa alasan. Pada pekan lalu saja, Komisi Kesehatan Nasional China (national Health Commission/NHC) mencatat 59.938 kematian terkait Covid-19 dari 8 Desember hingga 12 Januari.
Kematian ini diperkirakan akan melonjak ketika China merayakan Tahun Baru Imlek, di mana banyak warga mudik untuk berkumpul dengan sanak saudara. (@red-berbagai sumber)
Hari Raya Imlek, Uforia bisa berimbas Kematian akibat Covid yang fantastis di China
|
21/01/2023 |