Disney Bakal PHK 4.000 Pekerjanya ? Masa Sih Perusahaan sebesar itu Ada PHK ?

Indonews.tv – Tidak bisa dibayangkan di sisi lain ada perusahaan yang menambah pekerjanya dikarenakan giat bisnisnya meningkat, akan tetapi tidak seperti kiranya yang terjadi pada perusahaan raksasa Disney.

Disney akan memangkas setidaknya 4.000 pekerjanya dalam pekan ini. Keputusan PHK ini menjadi bagian dari rencana perusahaan yang akan memberhentikan sekitar 7.000 karyawannya.

Dikutip dari CNN Business, Selasa (25/4), pegaruh besar ini akan berdampak pada divisi hiburan Disney, taman-taman Disney, dan divisi Pengalaman dan Produk.

Demi menghemat biaya sebesar US$5,5 miliar untuk oprasional, maka CEO Bob Ige mengumumkan sejak Februari kemarin tentang rencana pemegnkasan tenaga kerja

Pemecatan pekerja pekan ini diperkirakan akan berlangsung dari hari Senin hingga Kamis.

Sementara itu, keputusan PHK gelombang ketiga dan terakhir untuk mencapai total 7.000 diharapkan akan terjadi sebelum awal musim panas.

Disney dengan pekerja mencapai sekitar 220 ribu pekerja per Oktober 1, di mana sekitar 166 ribu di antaranya bekerja di Amerika Serikat. Pemangkasan sebanyak 7.000 pekerjaan mewakili sekitar 3 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

“Realitas sulit dari banyak rekan dan teman yang meninggalkan Disney bukanlah sesuatu yang kami anggap enteng,” kata Iger dalam memo kepada staf bulan lalu.

Dikatakan oleh CEO Bob Ige “Dalam momen sulit, kami selalu harus melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan bahwa Disney dapat terus memberikan hiburan yang luar biasa kepada penonton dan tamu di seluruh dunia – sekarang, dan jauh ke masa depan,” imbuhnya.

Pemecatan ini mengikuti kembalinya Iger ke Disney pada November setelah dewan perusahaan memecat Bob Chapek sebagai pemimpinnya.

Fenomena ini bisa diindikasikan karena masih terimbasnya giat ekonomi khususnya dibidang bisnis hiburan yang sangat terjun bebas akibat pandemic tahun lalu. Dan berharap dengan selesainya pandemic maka kekuatan masyarakat penikmat hiburan kembali secara cepat, akan tetapi kenyataannya mereka masih trauma dengan pandemic Covid-19 yang menggerus kepercayaan public terhadap dunia luar. (@red)