Cara Memberikan Pembelajaran Tentang Bully Ke Anak

indonews.tv – Hari ini ramai tersebar berita seorang siswa kelas 1 SD di SDN 13 Medan Kota, Ibrahim Hamdi alias Baim (8), meninggal diduga akibat dibully dan dianiaya oleh 5 kakak kelasnya, pada Selasa (27/6).⁠⁠

Sang ibu, Yusraini Nasution (37) mengungkapkan, pada Kamis (22/6), setelah sang anak pulang sekolah, Baim mampir ke tempat berjualan sang ibu di samping Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan. Baim mengadu dan mengeluh kesakitan karena dia dipukul oleh kakak kelasnya usai pulang sekolah. Setelah kejadian tersebut, selama 6 hari Baim tidak mau makan dan minum. Baim juga sering mengigau dan ketakutan.⁠
Sehari sebelum meninggal, Baim sempat menyebutkan 5 nama yang diduga menjadi pelaku pemukulan dan bully terhadap Baim. Mereka merupakan anak tetangga Yusraini tetapi Baim tak menjelaskan mengapa ia dibully oleh para pelaku.⁠

Penulis jadi ingat ketika masa di Jember dahulu, kala itu penulis sedang santai duduk dan mengetahui ada adik kakak di daerah Jember, tepatnya di Klinik Margi Rahayu Jember, ketika itu dihadapan penulis ada sepasang adik kakak, seemuanya laki-laki.

Saat itu dia sedang menunggu jemputan, penulis dengan tenang memperhatikan kedua adik kakak ini, diketahui adiknya waktu itu pilek, sehingga ketika bersin keluar ingus di hidung adiknya ini, apa yang dilakukan kakaknya ini sangat mengagumkan bagi penulis, APA SIH YANG DILAKUKAN KAKAKNYA ITU ? . pasti anda penasaran kan ? ….si kakak ini mengeluarkan sapu tangan yang ada pada saku tas adiknya, lalu membersihkan ingus yang ada pada hidung adiknya tersebut, woooww…..keren bagi penulis pemandangan itu ! . Tidak selesai disitu ternyata sobat indonewstv, si kakak tersebut melipat saputangan tersebut, yang bagian luar kotor terkena ingus dilipatnya kedalam, sehingga ingus yang ada tertutup oleh bagian saputangan  yang bersih, laludia melipatnya lagi menjadi lebih kecil dan kemudian Kakak itu memasukkan kembali saputangan yang sudah kotor karena dipakai membersihakan ingus adiknya tersebut kedalam saku tas milik adiknya. 

ini sebuah gambaran nyata, yang bisa diberikan kepada anak-anak kita, bahwa pendidikan karakter, watak bisa dilakukan sejak dini, tentunya penasaran dong penulis kepada adik kakak ini ? …..yaa ….anak siapa yaa kok bagus banget perilakunya ! ….dan tak beberapa lama ayah dan ibu anak tersebut datang menjemput…….OWWW ternyata dia adalah anak salah seorang dokter di klinik tersebut. 

Ringkas cerita ini dulu ketika jama masih belum ada android, belum ada internet, belum ada WhattApp, Instagram, TikTok, Youtube dan lain lain. serasa dunia aman-aman saja bagi anak-anak.

Dan sekarang dunia semakin terbuka, ADA APA DENGAN ANAK-ANAK KITA ? 

Mana peran pemerintah khsusunya Kominfo menyikapi bebasnya pengaksesan informasi yang mungkin bukan untuk anak-anak, apalagi menterinya sedang dalam urusan hukum yang tentunya tidak bisa dijadikan contoh baik.

Oleh karena itu, kali ini penulis kali ini membuat pemahaman tentang pembelajaran ke anak tentang bulying cekedot :
Memberikan pembelajaran tentang bullying kepada anak adalah langkah penting untuk membantu mereka memahami pentingnya menghormati orang lain, membangun empati, dan mencegah perilaku bullying. Berikut adalah beberapa cara untuk memberikan pembelajaran tentang bullying kepada anak


1. Jelaskan arti dan jenis-jenis bullying: Bicarakan dengan anak tentang apa itu bullying, baiksecara fisik, verbal, maupun melalui media sosial. Berikan contoh-contoh konkret danjelaskan mengapa perilaku tersebut tidak diterima.

2. Ajarkan empati dan pengertian: Bantu anak untuk memahami bagaimana perasaan oranglain terpengaruh oleh tindakan yang tidak baik. Beri contoh tentang bagaimana kita bisamenyakiti perasaan orang lain dengan kata-kata atau tindakan kita.

3. Diskusikan akibat-akibat bullying: Bicarakan dengan anak tentang dampak yangditimbulkan oleh bullying, baik bagi korban maupun pelaku. Ajarkan mereka bahwatindakan bullying dapat menyebabkan luka emosional yang dalam dan merusakhubungan sosial.

4. Ajarkan cara bertindak sebagai saksi atau pendukung: Beri tahu anak bahwa penting bagimereka untuk melapor jika mereka menyaksikan tindakan bullying atau jika merekasendiri menjadi korban. Ajarkan mereka untuk tidak diam ketika melihat tindakan tidakadil dan mengajak mereka untuk memberikan dukungan kepada korban.

5. Latih keterampilan sosial: Bantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang positif,seperti berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan empati, dan membangunpersahabatan yang sehat. Hal ini dapat membantu mereka menghindari konflik danmengatasi situasi yang memicu bullying.

6. Peran-model yang baik: Jadilah peran-model yang baik bagi anak. Tunjukkan sikap yangadil, hormat, dan empati terhadap orang lain dalam tindakan dan kata-kata Anda sehari-hari. Anak-anak lebih cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.

7. Libatkan sekolah dan komunitas: Dukung upaya sekolah dan komunitas dalam mencegahbullying. Ikuti program anti-bullying yang diselenggarakan oleh sekolah atau organisasilokal, dan ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

8. Jaga saluran komunikasi terbuka: Buatlah anak merasa nyaman untuk berbicara denganAnda tentang pengalaman atau masalah yang mereka hadapi. Berikan dorongan dandukungan untuk berbagi pengalaman mereka, terutama jika terkait dengan bullying.

Penting untuk menjalin komunikasi terbuka dengan anak tentang masalah bullying dan mendengarkan perspektif mereka. Ingatlah bahwa memberikan pembelajaran ini adalah proses yang berkelanjutan, dan penting untuk terus mengulangi dan memperbarui pengetahuan mereka tentang pentingnya menghormati dan menjaga kesejahteraan orang lain. (@red)

 

Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)