Indonews.tv – WARNING, terutama kepada orang tua yang mempunyai anak gadis yang masih dalam masa perkembangan, karena penjahat kelamain (PK) sampai sekarang bukannya berkurang malah semakin bertambah, dan harus diberikan kewaspadaan, hal itu terjadi pada wanita muda dari Sidoarjo, gadis 16 tahun ini awalnya berkenalan media sosial anonymous (yg awalnya tidak ada nama) dengan Ama,pria 28 asal Jakarta, mungkin merasa kenal dengan pemuda kota besar di gadis jadi terlalu senang, sehingga yang berakhir malah boncos bagi diri dia sendiri. Kita lanjutkan ceritanya, akhirnya Hubungan jarak jauh itu bermula di dunia maya pada pertengahan 2024.
Diketahui AMA, sudah berusia 28 tahun dan berasal dari Jakarta, dan setelah mengenal seorang gadis 16 tahun asal Kabupaten Sidoarjo melalui aplikasi media sosial anonymous mereka melanjutkan berkomunikasi secara inten. Semakin lama semakin saling menerima obrolan lewat media sosial dan saling berjanji setiap saat bisa saling bagi hari-hari, Dari pertemanan, hubungan itu berkembang menjadi komunikasi intens di WhatsApp, lengkap dengan percakapan video call.
Inilah yang harusnya diwaspadai oleh remaja sekarang ini, jeratan-jeratan dengan kata-kata halus dari penjahat wanita itu berusaha membujuk rayu para korbannya. Jaman sekarang dengan teknologi jarak sudah tidak menjadi masalah, mereka akhirnya saling membagi rahasia pribadi, berawal chatingan di aplikasi WhatsApp hanya berupa chat tuisan, lambat laun ke Video Call, nah dari sinilah awal terjadi bencana, karena pihak AMA meminta lebih dari apa yang biasa terjadi, termasuk yang seharusnya tak dibagikan. AMA mulai meminta korban yang masih ABG mengirimkan foto dan video bugil. Jiwa muda keduanya tidak menyadari bahwa itu hanya nafsu sesaat saja.
AMA rupanya ketagihan, dia berulangkali meminta foto dan video syur dari kekasih virtualnya tersebut, dan dalam beberapa kesempatan Ketika ABG polos asal sidoarjo ini menolak, AMA malah mengancam akan menyebarkan video-video yang sudah dia terima dari pacar nyaitu.dan dengan terpaksa akhirnya ABG Sidoarjo ini menuruti karena di paksa.
Kepala Subdit II Siber Kepolisian Daerah Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Nandu Dyanata mengatakan, AMA mengancam akan menyebarkan foto dan video lama jika korban menolak permintaan baru. “Pelaku memanfaatkan kedekatan untuk menguasai korban,” ujar Nandu saat konferensi pers, Jumat, 15 Agustus 2025.
Biarpun hanya pacar lewat dunia virtual akan tetapi AMA sudah ada rasa cemburu , ditengarai Motif pelaku ternyata bercampur antara rasa cemburu dan kekecewaan.
Menurut polisi, AMA kesal karena korban lambat merespons, berbicara kasar dan mulai menolak memberikan foto bugilnya lagi. Ia juga tersinggung setelah mendengar komentar dari anggota grup Telegram bahwa korban dekat dengan orang lain. Dari tempat kosnya di Jakarta Selatan, AMA menyebarkan foto dan video syur korban ke grup Telegram SUPERVIP BACKUP, bot Telegram FILESPAN1BOT dan grup BANDAR REBORN menggunakan akun bernama Akun Ditangguhkan dengan nomor ponsel 0895602 dan ID 8427**.
Kasus ini terungkap pada 5 Juli 2025, ketika korban dan ibunya mengetahui penyebaran konten asusila tersebut. Dua hari kemudian, keluarga melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur hingga Unit IV Subdit II Siber bergerak cepat. Penelusuran digital mengarah pada AMA, yang akhirnya ditangkap pada 24 Juli 2025 di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kepala Urusan Penerangan Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Polisi Gandi Darma Yudhanto mengatakan, penyidik menyita dua telepon genggam merek Realme biru dan Tecno Pova 5 biru yang dilengkapi dua kartu SIM, dua akun WhatsApp, satu akun Telegram, dan tangkapan layar unggahan sebagai barang bukti. AMA, kelahiran Solok, Sumatera Barat, kini dijerat Pasal 45 ayat (1) junto Pasal 27 ayat (1) Undang-undang ITE serta Pasal 29 junto Pasal 4 Undang-undang Pornografi. “Ancaman hukuman maksimalnya 12 tahun penjara dan denda hingga Rp6 miliar,” pungkasnya.
(@berbagaisumber)
Diketahui AMA, sudah berusia 28 tahun dan berasal dari Jakarta, dan setelah mengenal seorang gadis 16 tahun asal Kabupaten Sidoarjo melalui aplikasi media sosial anonymous mereka melanjutkan berkomunikasi secara inten. Semakin lama semakin saling menerima obrolan lewat media sosial dan saling berjanji setiap saat bisa saling bagi hari-hari, Dari pertemanan, hubungan itu berkembang menjadi komunikasi intens di WhatsApp, lengkap dengan percakapan video call.
Inilah yang harusnya diwaspadai oleh remaja sekarang ini, jeratan-jeratan dengan kata-kata halus dari penjahat wanita itu berusaha membujuk rayu para korbannya. Jaman sekarang dengan teknologi jarak sudah tidak menjadi masalah, mereka akhirnya saling membagi rahasia pribadi, berawal chatingan di aplikasi WhatsApp hanya berupa chat tuisan, lambat laun ke Video Call, nah dari sinilah awal terjadi bencana, karena pihak AMA meminta lebih dari apa yang biasa terjadi, termasuk yang seharusnya tak dibagikan. AMA mulai meminta korban yang masih ABG mengirimkan foto dan video bugil. Jiwa muda keduanya tidak menyadari bahwa itu hanya nafsu sesaat saja.
AMA rupanya ketagihan, dia berulangkali meminta foto dan video syur dari kekasih virtualnya tersebut, dan dalam beberapa kesempatan Ketika ABG polos asal sidoarjo ini menolak, AMA malah mengancam akan menyebarkan video-video yang sudah dia terima dari pacar nyaitu.dan dengan terpaksa akhirnya ABG Sidoarjo ini menuruti karena di paksa.
Kepala Subdit II Siber Kepolisian Daerah Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Nandu Dyanata mengatakan, AMA mengancam akan menyebarkan foto dan video lama jika korban menolak permintaan baru. “Pelaku memanfaatkan kedekatan untuk menguasai korban,” ujar Nandu saat konferensi pers, Jumat, 15 Agustus 2025.
Biarpun hanya pacar lewat dunia virtual akan tetapi AMA sudah ada rasa cemburu , ditengarai Motif pelaku ternyata bercampur antara rasa cemburu dan kekecewaan.
Menurut polisi, AMA kesal karena korban lambat merespons, berbicara kasar dan mulai menolak memberikan foto bugilnya lagi. Ia juga tersinggung setelah mendengar komentar dari anggota grup Telegram bahwa korban dekat dengan orang lain. Dari tempat kosnya di Jakarta Selatan, AMA menyebarkan foto dan video syur korban ke grup Telegram SUPERVIP BACKUP, bot Telegram FILESPAN1BOT dan grup BANDAR REBORN menggunakan akun bernama Akun Ditangguhkan dengan nomor ponsel 0895602 dan ID 8427**.
Kasus ini terungkap pada 5 Juli 2025, ketika korban dan ibunya mengetahui penyebaran konten asusila tersebut. Dua hari kemudian, keluarga melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur hingga Unit IV Subdit II Siber bergerak cepat. Penelusuran digital mengarah pada AMA, yang akhirnya ditangkap pada 24 Juli 2025 di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kepala Urusan Penerangan Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Polisi Gandi Darma Yudhanto mengatakan, penyidik menyita dua telepon genggam merek Realme biru dan Tecno Pova 5 biru yang dilengkapi dua kartu SIM, dua akun WhatsApp, satu akun Telegram, dan tangkapan layar unggahan sebagai barang bukti. AMA, kelahiran Solok, Sumatera Barat, kini dijerat Pasal 45 ayat (1) junto Pasal 27 ayat (1) Undang-undang ITE serta Pasal 29 junto Pasal 4 Undang-undang Pornografi. “Ancaman hukuman maksimalnya 12 tahun penjara dan denda hingga Rp6 miliar,” pungkasnya.
(@berbagaisumber)
