Jika dirasakan dari jenis anginnya saja sudah berbeda mas, Kata Partono security yang barada di sekitar Karangpilang Surabaya Barat, sejak terjadi getaran 6.7 Magnitudo kemarin, masyarakat tampak resah dan semakin resah lagi jika dihubungkan peristiwa ini dengan gejala-gejala perhitungan penanggalan Jawa lah prediksi tahun China lah dan lain-lain, “biasanya jika ada LINDU (sebutan gempa bagi orang Jawa Timur) seperti ini akan terjadi perkara besar di negara ini mas ! “ kata Bekti penjual Mie Goreng di sekitar kantor Indonews.tv, itu kata mbah saya dulu menegeaskan.
Memang jika dirasa ada betulnya juga, belum kita menarik nafas atas bencana Teror Bom, muncul peristiwa alam Banjir bandang tanah longsor di NTT dan NTB, lalu disusul terbaru gempa di daerah Malang dan sekitarnya, biarpun kami yang di Surabaya juga terasa cukup menjatuhkan botol air mineral ketika goyangan gempa itu datang.
Kota Wisata Batu Jawa Timur Akses PDAM mati karena pecahnya Pipa utama di deerah. Listrik sebagian terputus, dan relawan dari Gaib Sampurno (ketua BKPB) Pemuda Pancasila Batu, Bersama melakukan kegiatan sukarela untuk pembagian air ke Warga terdampak.
BMKG memberikan peringatan dini cuaca di wilayah Jawa Timur. Diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan yang terjadi usai gempa bumi ini dikhawatirkan memicu longsor hingga banjir bandang.
Dari data BMKG Kelas I Juanda Surabaya, hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sejumlah kabupaten atau kota. Di antaranya Gresik, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso, Jember, Malang, Kota Malang, Malang, Blitar, Trenggalek, Kediri.
Lalu, hujan akan merembet di wilayah Gresik, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Kota Batu, Malang, Kota Kediri, Kota Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, hingga Kediri.
Biasanya setelah gempa, ada beberapa tanah yang bergerak atau rapuh, daerah yang sedang kena hujan dengan intensitas intens atau ekstrem akan mudah berpotensi terjadi longsor,” dijelaskan oleh Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto kepada detikcom di Surabaya, Sabtu (10/4/2021).
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers mengatakan, saat kondisi habis hujan dan diguyur hujan, lereng-lereng atau batuan menjadi rapuh, sehingga dikhawatirkan dapat memicu longsor dan banjir bandang.
“Lereng-lereng atau batuan itu habis digoyang biasanya menjadi agak rapuh. Apabila diguyur hujan, meskipun hujannya tidak lama tetapi lebat atau sedang, atau juga hujannya tidak lebat tapi lama, dikhawatirkan dapat memicu bencana lanjutan, yaitu bencana longsor dan banjir bandang,” ungkap Dwikorita.
Dwikorita menyebut hal serupa terjadi pada banjir bandang di NTT. Dia mengatakan, sebelum terjadi banjir bandang NTT, terlebih dulu diguncang gempa dengan kekuatan M 4,1.
“Sebagai catatan, kemarin kami baru saja mendatangi wilayah NTT. Di situ hujan lebat, ternyata sehari sebelumnya juga terjadi gempa dengan kekuatan M 4,1. Jadi dikhawatirkan, wilayah yang habis terkena ada gempa, kemudian diguyur hujan, itu dikhawatirkan akan memicu terjadinya longsor atau banjir bandang,” pungkasnya.
Wilayah yang diprediksi akan terjadi hujan sedang hingga lebat di antaranya Jombang, Gudo, Bandarkedungmulyo, Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso, Jember, Malang, Pakis, Jambung, Kota Malang, Seluruh kecamatan Kota Malang, Blitar, Trenggalek, Kediri, Gresik, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Bondowoso, Probolinggo, Jember, Kota Batu, Tulungagung, Ponorogo, dan Purwosari.(redaksi)