BRENA AVANTIKA HARTANTO Pemberani dan Tercepat Pemecah Rekor Termuda Wall Climbing Anak – anak

Indonews.tv – Bakat itu bisa mempengaruhi prestasi dikarenakan prestasi diraih karena sebagai bonus atas usaha keras yang telah dilakukan oleh seseorang tersbut. Sama yang terjadi pada sosok Brena Avantika Hatanto.

Pagi itu, sekitar pk 09.15, di area Kids Sport and Entertainment – yakni wahana olah raga dan hiburan untuk anak – tepatnya di bawah arena panjat dinding (wall climbing) – banyak tamu pengunjung bersorak sorai. Beberapa anak yang sedang berenang dan bermain di mini golf area juga berhambur ikut menyoraki seorang anak kecil perempuan yang nampak cekatan memanjat wall climbing, meraih puncak (top of wall).

Sejurus kemudian semua penonton bersorak “horaaay” ketika terdengar bunyi alarm, saat tangan sang pemanjat dinding yang mungil itu memencet tombol di atas kepalanya. Tanda saat pemanjat berhasil mencapai puncak wall setinggi 10 m itu.

Adalah BRENA AVANTIKA HARTANTO, yang masih berusia 5 tahun dan baru sekolah TK-A, dari Surabaya. “Baru pertama kali ini ada seorang bocah perempuan usia 5 tahun meraih predikat Pemberani dan Tercepat Pemecah Rekor Termuda Wall Climbing Anak – anak yang terletak di wahana olah raga dan hiburan untuk anak – di Senyum World Hotel, Jl. Ir. Soekarno No.144, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu (Jatim Park), Jawa Timur” Ujar Yogie seorang pelatih dan pramuwisata di wahana tersebut membenarkan.

Karyawan lulusan SMK Pariwisata yang bekerja di Senyum World Hotel sejak 2019 – ketika pertama hotel itu di launching – menyatakan kesaksiannya : “Baru sekarang, hari ini, 11 Mei 2023, pk 09.00 ada seorang anak perempuan kecil yang Pemberani dan Tercepat berhasil mencapai top of the Wall Climbing di wahana olah raga dan hiburan di sini”.

bahwa sebenarnya batas usia yang dibolehkan memanjat adalah antara 7 – 13 tahun. “Saya tak mengira kalau adik mungil ini baru berumur 5 tahun lebih, karena tadi nampak berani sekali. Ketika sampai dipuncak dan lepas tangan, nampak ia tertawa, tak ada rasa takut saat menggantung di ketinggian 10 m. Luar biasa ! “, seru Yogie mengagumi.

Sudah dikenal oleh masyarakat luas, khususnya Batu – Malang dan dekitarnya – bahwa Senyum World Hotel itu memiliki dua tower yakni Tower Tematik dan Tower Green. Kedua tower hotel tersebut dilengkapi fasilitas gratis diantaranya mini golf, ninja adventure, gym, perpustakaan, biliard, kolam renang dewasa dan anak, Arena bermain Indoor dan outdoor, termasuk wall climbing dimaksud.

Wall Climbing
Siapa yang bilang cuma spiderman yang bisa panjat dinding ? Kita, siapapun – tentu yang masih muda – juga bisa kok kalau ikut olahraga yang namanya wall climbing. Olahraga ini sangat digemari oleh anak – anak remaja jaman sekarang. Banyak orang bilang kalau wall climbing itu olahraga keseimbangan, kecepatan dan keterampilan memanjat yang memberi rasa berani dan percaya diri..
Berbeda dengan mendaki gunung, wall climbing sejatinya adalah olahraga yang asalnya adalah panjat tebing dengan media sudah dimodifikasi dari tebing gunung (rock climbing) menjadi papan buatan atau tembok (wall) yang tidak kalah menantang.

Olahraga wall climbing pertama kali muncul di Inggris. Itu adalah semacam olahraga ekstrim memanjat dinding buatan menyerupai tebing – tebing dan dilengkapi dengan bebatuan buatan untuk pijakan kaki dan tangan. Konsep dinding buatan sendiri itu diciptakan pertama kali di Inggris. Dinding buatan pertama kali dibuat di tahun 1946 oleh Don Robinson, seorang dosen di bidang pendidikan fisika, dengan meletakkan bebatuan segenggaman tangan menempel ke dinding koridor.

Dinding buatan pertama kali dikomersilkan di Sheffield, Inggris. Kota tersebut juga merupakan pusat dari olahraga wall climbing di Inggris.

Setiap peminat olah raga ini musti belajar (orientasi) lebih dulu, antara lain mengenai cara memanjat yang benar, pegangan tangan, pijakan kaki, dan lain- lain. Bagian yang terpenting sebelum praktek wall climbing adalah berdo’a terlebih dahulu dan melakukan pemanasan. Pemanasan ini dilakukan agar tidak terjadi cedera pada si pemanjat.

Seiring dengan perkembangan zaman, rock climbing menjadi salah satu kegiatan petualangan dan olah raga tersendiri. Terdapat informasi tentang sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville yang mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 mdpl) di kawasan Vercors Massif pada tahun 1492. Tidak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, beberapa dekade kemudian, orang – orang yang naik turun tebing – tebing batu di pegunungan Alpen diketahui adalah para pemburu Chamois (sejenis kambing gunung).

Jadi pemanjatan mereka, sebenarnya, kurang lebih dikarenakan oleh faktor mata pencaharian. Pada tahun 1854 batu pertama zaman keemasan dunia pendakian di Alpen diletakan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3708 mdpl).

Selanjutnya pada tahun 1972 untuk pertama kalinya, generasi turunannya, yakni panjat dinding atau dikenal wall climbing masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam olimpiade Munich.

Adapun di Indonesia, baru pada tahun 1979 olah raga wall climbing mulai merambah, merebut hati anak muda. Dipelopori lebih dulu oleh Harry Suliztiarto yang memanjat tebing Citatah, Padalarang. Inilah patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

Batu, 11 Mei 2023
SiLA BASUKi. Pengamat dan Penulis.


Related Posts

About The Author

kirim pesan
Tanyakan untuk bisa diliput indonews.tv
TANYAKAN DISINI JIKA TEMPAT ANDA INGIN DIPROMOSIKAN KE INDONEWS.TV (TELEVISi ONLINE MASA KINI)